
Tanjung Priok, 20 April 2025 – Pelabuhan Tanjung Priok kembali menunjukkan denyut produktifnya setelah sempat lumpuh akibat kemacetan besar pasca libur lebaran. Aktivitas truk dan bongkar muat kontainer kini berjalan tanpa hambatan, mencerminkan keberhasilan kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan—mulai dari pengelola pelabuhan hingga pengguna jasa logistik.
Pemulihan ini tak bisa dilepaskan dari kerja sama intensif antara Pelindo, aparat keamanan, operator terminal, hingga pemerintah daerah. Menurut Adi Sugiri, Executive General Manager Regional 2 Tanjung Priok, koordinasi lintas pihak menjadi faktor utama yang memastikan proses normalisasi berjalan efektif. “Koordinasi terus kami lakukan dengan seluruh pihak terkait termasuk terminal operator. Alhamdulillah kondisi lalu lintas dan kegiatan bongkar muat di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, khususnya di NPCT1 telah kembali normal,” ujar Adi.
Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa hubungan antara pengelola dan pengguna pelabuhan tidak boleh bersifat transaksional semata. Diperlukan kemitraan yang berlandaskan rasa tanggung jawab bersama untuk menjaga kelangsungan fungsi pelabuhan sebagai simpul vital logistik nasional.
Namun demikian, tidak semua pihak merasa cukup dengan upaya pemulihan jangka pendek. Sekretaris DPC INSA Jaya, Mohamad Erwin, menyuarakan perlunya wadah yang menyatukan seluruh stakeholder untuk merancang solusi komprehensif yang berkelanjutan. “Mari berhenti saling tunjuk. Ini bukan saatnya cari kambing hitam, ini waktunya duduk bareng. Pemerintah, Pelindo, operator terminal, seluruh asosiasi dan stakeholder lainnya harus duduk satu meja. Karena yang kita hadapi bukan sekadar kemacetan, tapi potensi kolapsnya rantai pasok logistik nasional,” tegas Erwin.
Erwin mengusulkan pembentukan Forum Bersama Stakeholder Logistik yang akan berperan merumuskan SOP kolektif, terutama menjelang dan setelah hari besar nasional. Forum ini bertujuan memastikan bahwa semua pihak memiliki panduan dan tanggung jawab yang jelas dalam menghadapi lonjakan aktivitas pelabuhan.
Dengan kolaborasi yang solid dari hulu ke hilir—mulai dari pengelola, pemerintah, asosiasi industri, hingga pengguna jasa—Pelabuhan Tanjung Priok dapat berkembang menjadi ekosistem logistik yang tidak hanya efisien, tetapi juga kondusif dan berdaya saing tinggi. (Redaksi)